Sebelum membahas mengenai peradaban Yunani, ada
baiknya kita membahas peradaban yang muncul di Pulau Kreta terlebih dahulu.
Kreta adalah pulau terbesar di Yunani, yang terletak di selatan Yunani.
Peradaban Pulau Kreta ini disebut-sebut merupakan cikal-bakal dari peradaban
Yunani. Peradaban Pulau Kreta ini sendiri muncul sekitar tahun 3000-1400 SM.
Letak Pulau Kreta sangat strategis yakni di tengah-tengah jalur pelayaran
antara Mesir, Yunani dan Mesopotamia. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh
masyarakat Pulau Kreta untuk hidup dari sektor pelayaran dan perdagangan.
Selain itu Pulau Kreta juga menjadi jembatan budaya antara Asia, Afrika dan
Eropa.
Sejarah
Peradaban Pulau Kreta
Sejarah Pulau Kreta dapat diketahui dari Karya Sastra
berupa legenda dan mitologi karangan penyair Homerus yang berjudul Illiad dan
Odysseia. Homerus menceritakan Pulau Kreta yang indah permai, memiliki tidak
kurang dari 90 kota. Uraian tersebut diperkuat oleh Sir Arthur Evans dari Inggris
yang pertama kali melakukan penggalian pada tahun 1878 M. Dengan penggalian
tersebut ditemukan bukti-bukti arkeologi mengenai kejayaan Pulau Kreta di masa
yang lalu.
Peninggalan
Peradaban Pulau Kreta
Kegiatan pelayaran dan perdagangan telah menyebabkan
tingkat kemakmuran yang tinggi bagi masyarakat Pulau Kreta. Kota-kota pusat
perdagangan seperti Knossus dan Phaestos telah tertata dengan baik. Bangunan
gedung pada umumnya terbuat dari batu bata serta ada bangunan yang bertingkat.
Di Knossus ditemukan reruntuhan istana Knossus yang berbentuk labyrinth (rumah
siput). Labyrinth berasal dari kata Labrys yang berarti “mudah tersesat”.
Bangunan istana didesain demikian agar seseorang yang masuk akan mudah tersesat
karena susunan kamar-kamar, ruangan dan lorongnya ruwet untuk menghalangi para
penjahat yang masuk istana dan ingin menjarah kekayaan istana. Kini, Istana
Knossus telah menjadi salah satu atraksi pariwisata sekaligus situs arkeologis
di Yunani yang dibuka untuk umum. Sebenarnya, selain Knossus, masih ada
kota-kota yang terbilang besar dan memegang peranan cukup penting
dalam perkembangan peradaban Yunani Kuno, yaitu Phaestos, Tylissos, Hanos.
Masyarakat
Pulau Kreta juga mengenal seni Lukis Fresko, seni porselin/gerabah, seni pahat
pada gading atau media yang lain dan seni kerajinan logam. Karya seni ini juga
menghasilkan peralatan rumah tangga misalnya alat pertukangan, sepatu,
pengecoran logam dan lain-lain. Selain itu, peradaban Pulau Kreta juga
meninggalkan kemampuan maritim dan kemampuan menempa besi pada rakyatnya. Giant
Clay Jars, contoh hasil peninggalan Peradaban Pulau Kreta yang menunjukkan
kemampuan seni porselin/gerabah dari masyarakat Kreta jaman dahulu. Fresco
adalah teknik melukis di dinding dengan menimpakan pigmen pada plaster dinding yang
baru dilapisi. Fresko berasal dari frase Italia buon fresco yang berarti
"selagi basah". Pigmen yang ditimpakan di atas plaster basah akan
melekat sangat kuat sehingga hasil karya bisa dinikmati berpuluh tahun. Adonan
ini harus dibuat dengan takaran yang tepat, sebab bila terlalu basah akan
menyebabkan timbulnya jamur, dan bila terlalu kering akan menyebabkan pigmen
tidak bisa tertempel kuat. Desain fresko biasanya dibuat di atas kertas yang
kemudian dilubangi, ditempelkan ke atas plaster basah, dan ditaburi pigmen
gelap yang kemudian membuat pola desain yang persis sama dengan rancangan
semula. Lukisan harus dibuat secepat mungkin sebelum adonan plaster mengering
sehingga saat sebagian air diserap oleh dinding, pigmen yang ada ikut terserap
pula dengan kuat. Villa Farnesina oleh Raphael Masyarakat Kreta juga telah
mengenal bentuk tulisan yang disebut tulisan Minos. Nama Minos berasal dari
nama seorang raja besar di Pulau Kreta, bahkan kebudayaan Pulau Kreta
seringkali disebut kebudayaan Minoa. Walaupun Tulisan Minos itu telah ditemukan
peninggalan tulisan namun sampai sekarang belum berhasil dibaca sehingga
sejarah Pulau Kreta belum dapat diungkap secara jelas. Pada tahun 1980,
arkeolog Inggris berhasil menemukan sisa reruntuhan sebuah istana di Knossos, di
pulau Kreta. Luas arealnya sekitar 2 hektar, dengan ratusan bangunan rumah di
dalamnya, yang dihubungkan dengan banyak jalan dan lorong, strukturnya sangat
rumit dan belum pernah dijumpai sebelumnya. Di tengah terdapat sebuah lambang
bergambar sepasang kapak, para peneliti sependapat bahwa ini merupakan Istana
Kapak Ganda milik raja Minos (dalam cerita kuno Yunani pernah disinggung adanya
lambang kapak ganda sebagai simbol dari istana yang terdapat di pulau Crete).
Dinding bagian dalam istana dipenuhi dengan lukisan yang indah dengan corak
yang cerah, mencerminkan kemegahan kerajaan di masa tersebut. Banyak
ditemukannya peralatan dari bahan logam dan keramik menandakan seni para
penduduk Crete kala itu sangat maju.
Kehancuran Kreta
Kebudayaan
Kreta (Crete) ini hancur akibat suatu bencana ledakan gunung api yang maha
dasyat dan satu kali gelombang Tsunami hebat yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Pulau Crete hanya terpisah sejauh 60 mil dari pulau Thera, dan 3600
tahun lalu gunung berapi di pulau Thera mengalami letusan dasyat, debu dan asap
yang disemburkan akibat ledakan tersebut diperkirakan sebanyak ribuan ton
menyebar hingga ke pulau Greenland, Tiongkok dan Amerika Utara akibat
diterbangkan angin. Selain bencana alam, faktor lain adalah invasi bangsa
pendatang yang berasal dari ras Indo Jerman di Asia Tengah yang bergerak ke
Yunani kemudian ke pulau Kreta.
Kebiasaan Masyarakat Kreta Melakukan Pemujaan
Hal yang
paling menarik perhatian dari penemuan tersebut adalah lempengan – lempengan
terbuat dari tanah liat yang berukir abjad, salah satu di antaranya bertuliskan
: “Swedia telah mempersembahkan 7 orang wanita, anak lelaki dan perempuan
masing – masing satu orang.” Di luar dugaan, para arkeolog pun berhasil
menemukan tumpukan tulang manusia yang jumlahnya mencapai 200 potong lebih,
yang merupakan tulang tengkorak anak yang berusia antara 10 – 15 tahun, yang
masih meninggalkan bekas dibunuh dengan benda tajam. Setelah itu para arkeolog
juga menemukan sebuah biara pemujaan. Dalam temuan itu terbukti bahwa penduduk
Crete telah melakukan pemujaan dengan mengorbankan manusia hidup.
Di dalam
biara tersebut ditemukan berbagai jenis wadah dari bahan keramik yang digunakan
untuk melakukan pemujaan, di atas meja pemujaan tergeletak seonggok tengkorak
dari seorang remaja dengan tinggi badan sekitar 165 cm, di samping meja
pemujaan tersebut juga ditemukan ada sebuah wadah tempat menampung darah dari
sang korban, dan sebilah pisau dari tembaga yang digunakan untuk membunuh.
Sementara di dekat situ terdapat seonggok tumpukan tengkorak lain dengan posisi
kepala menengadah ke atas, mengenakan cincin perak di salah satu jarinya, dan
seonggok lagi tengkorak yang sedang menutupi wajah sang korban, mungkin adalah
tulang tengkorak sang ketua upacara beserta asistennya. Tak jauh dari tempat
itu ada sekumpulan tulang tengkorak yang serampangan, yang diduga merupakan
para pejabat dan pembantu, yang tidak sempat lagi melarikan diri pada saat
bencana terjadi dan mati di tempat itu.
Dilihat dari
keadaan situs temuan tersebut, arkeolog menyimpulkan bahwa : Pada saat para
penduduk Crete sedang melangsungkan upacara pengorbanan manusia hidup, yang
bertujuan untuk memohon agar terhindar dari bencana, malah justru telah
me-ngundang terjadinya gempa bumi dan bencana maha dasyat, yang telah
merobohkan seketika atap tempat upacara berlangsung dan menimpa semua orang
yang ada di dalamnya.
Kehidupan Masyarakat Yunani
Kehidupan masyarakat Yunani, yang mendiami wilayah
beriklim mediteran yang selalu hangat dan segar, memungkinkan bersikap optimis
dan berwatak riang. Suasana langit yang terang tanpa banyak awan di daerah
Attica (Athena) juga menyebabkan semangat penduduknya tinggi dan kreasinya
menonjol.Itulah sebabnya di Athena berkembang pesat kebudayaan baik di bidang
seni maupun ilmu pengetahuan dan filsafat.
Peninggalan
Budaya Yunani 

Seni Sastra
Sastrawan
terkenal dari Yunani adalah Homerus yang menulis kitab Illiad dan Odysseia.
Kedua kitab tersebut berkaitan erat dengan kejadian sejarah yang disebut perang
Troya. Kitab Illiad menceritakan kejadian perang Troya yang disebabkan karena
puteri Helena dari Sparta dilarikan oleh Pangeran Paris dari Troya. Terjadilah
peperangan antara raja Agamemmon dari Yunani dengan raja Priamus dari Troya.
Pahlawan Troya yang bernama Hector dapat dikalahkan oleh pahlawan Yunani yang
bernama Achilles. Kitab Odysseia mengisahkan tentang pengembaraan Odysseus
sepulang dari Troya. Karena isterinya yang bernama Penelope menikah lagi maka
puteranya yang bernama Telemachos menyusulnya mengembara. Bagi bangsa Yunani
kisah Illias dan Odysseia ini menjadi salah satu kebanggaan dan alat pemersatu
bangsa Yunani. Selain Homerus, Yunani juga mempunyai banyak sastrawan-sastrawan
yang karyanya hingga kini masih dapat kita nikmati. Salah satunya adalah
Hipponax dan Xerophones, yang memperkenalkan puisi lirik. Tema puisi lirik
ialah kegembiraan dan kesedihan. Pindar (518-438 SM) merupakah salah seorang
penulis puisi lirik yang masyhur. Sappho (abad ke-6 SM) pula adalah seorang
ahli puisi wanita yang masyhur. Dia menulis puisi-puisi romantik. Thucydides
adalah tokoh sastera Yunani yang memperkenalkan bentuk prosa.
Seni Teater / Drama
Selain seni
sastra karya Homerus yang bersifat Wira Carita (cerita kepahlawanan),
masyarakat Yunani juga menyenangi seni drama. Orang Yunanilah yang pertama
menulis drama yang dapat merasakan tentang orang lain dari sisi kehidupan,
cerita, kebencian, pembunuhan, misteri dan lain-lain. Beberapa tokoh drama
tragedi antara lain Aeschylus dengan karyanya yang berjudul Oresteia, Sopochles
dengan karyanya berjudul Antigone. Sedangkan drama komedi tokohnya Aristophanes
dengan karyanya berjudul Lysistrata. Drama diperkenalkan pada abad ke-5 SM.
Drama-drama awal lebih kepada bentuk agama dan kepercayaan. Di antara
drama-drama yang terkenal ialah „The Persians‟, „Prometheus Bound‟, „Antigone‟, „The Trojan Women‟ dan „Oedipus‟. Drama-drama ini berbentuk komedi dan tragedi. Sementara bidang teater
berkembang pesat pada abad ke-5 SM. Teater diadakan pada masa Pesta Dlonysus
atau Dewa Wain. Pelakon-pelakon teater terdiri dari kaum lelaki. Teater
mendapat sambutan yang baik dari rakyat.
Seni Bangunan / Seni Pahat
Pada awalnya
seni patung / pahat unani menghasilkan patung seperti patung bangsa Mesir,
kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis. Patung dibuat
dari marmer dan perunggu. Pemahat yang terkenal di Yunani bernama Phidias,
sedangkan arsitek bangunan bernama Ikhtinus. Seni pahat menghasilkan berbagai
patung para dewa maupun tokoh yang terkenal misalnya Dewa Zeus, Perikles,
Plato, Aristoteles dan lain-lain. Di antara berbagai patung yang terkenal,
salah satunya adalah patung Zeus di Olympia. Patung Zeus di Olympia Patung Zeus
telah dibangun pada tahun 457 SM. Patung ini terletak di Pantai Barat Yunani
kira-kira 150 km di Barat Athena. Kebakaran yang berlaku pada tahun 462 SM
telah memusnahkan patung ini. Patung Zeus ini dibangun ulang oleh seorang
arsitek yang bernama Libon. Tapak patung Zeus berukuran 20 kaki lebar dan
mempunyai ketinggian 40 kaki dari permukaan bumi. Keindahan seni ukir Yunani
juga dapat dilihat melalui ukiran-ukiran pada patungpatung ketuhanan. Sebagai
contoh, patung Athena, patung Zeus, patung Colossus dan Venus de Milo.
Patung-patung Yunani ini mempunyai mimik muka perasaan manusia. Di antara
pengukir-pengukir yang terkenal ialah Phedias, Scopas dan Praxiteles. Selain
bertanggung jawab mengukir patung Dewi Athena, Phedias juga mengukir gambar
timbul yang cantik untuk Kuil Parthenon. 3 patung yang ada di Olympia : patung
Athena yang terbuat dari gading dan emas (kiri), patung Zeus yang terbuat dari
emas (tengah), dan patung Venus de Milo (kanan). Peninggalan bangunan kuno
Yunani antara lain kuil pemujaan. Di bukit Acropolis berdiri megah kuil
Parthenon. Bangunan ini dibuat dari batu marmar Attica yang diambil dari Gunung
Pentelicus. Dari runtuhannya masih terlihat rupa dan bentuknya yang menarik. Di
dalamnya terdapat sebuah patung Virgin Athena yang besar. Kuil Parthenon yang
terletak di Bukit Acropolis Selain kuil Parthenon, terdapat banyak kuil lain di
Yunani seperti Kuil Arthemis dan Kuil Apollo. Di Yunani terdapat 3 jenis
arsitektur yang populer yaitu Doric, Ionic dan Corinthian. Keindahan seni bina
Greek dapat juga dillihat melalui patung yang menjadi tiang bangunan serambi
Kuil Erechtheum Selain kuil, peninggalan bangunan Yunani adalah gedung teater.
Teater adalah panggung di lapangan terbuka untuk pementasan misalnya
komedi.Penonton duduk di bangku-bangku yang terbuat dari batu. Bagi Yunani,
teater merupakan bagian pendidikan dan setiap orang dianjurkan untuk menonton. Kuil
Erechtheum, kuil yang menggunakan patung sebagai tiang bangunan
Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Athena telah
melahirkan banyak ahli pikir yang mewariskan pengetahuannya bagi umat manusia.
Tepatlah ungkapan Socrates yang menyatakan :“Bila Anda ingin menemukan orang
kuat pergilah ke Sparta, tetapi bila Anda ingin menjumpai orang pintar dan
bijak, datanglah ke Athena”.
Filsafat Ada 3 orang filsuf yang terkenal, yaitu:
- Socrates (469-399 S.M.) Ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar untuk membahasnya. Socrates mengajarkan agar manusia dapat membedakan apa yang baik atau buruk, benar atau salah, adil atau tidak adil. Ajarannya ditujukan kepada anak muda yang diajaknya berdiskusi. Ia akhirnya dihukum mati dengan minum racun karena tuduhan telah merombak dasar-dasar etika masyarakat Yunani kuno serta tidak percaya kepada dewa-dewa yang disembah masyarakat. Socrates, salah satu pemikir Yunani
- Plato (427-347 S.M.) Ajaran filsafatnya disebut filsafat ide. Ia menulis banyak buku, salah satunya berjudul Republica. Dalam buku tersebut diuraikan tentang kebahagiaan hidup yang dapat dicapai bila manusia bekerja dengan wataknya dan wanita diangkat pusat derajatnya. Plato juga mendirikan Academus.
- Aristoteles (384-322 S.M.) Ia adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi dan ketatanegaraan. Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Flora dan Fauna di Kepulauan Aegeia. Di bidang ketatanegaraan, ia berpendapat bahwa sistem pemerintahan yang baik adalah republik. Pemerintahan yang baik mengutamakan kebahagiaan sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri pusat pendidikan bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya ialah Alexander Agung, Raja Macedonia.
Ilmu
Pengetahuan
Kemajuan
bangsa Yunani di bidang ilmu pengetahuan dapat dilihat dari deretan ilmuwan
sebagai berikut :
- Pythagoras Pythagoras adalah ahli matematika yang melahirkan dalil untuk segitiga siku-siku.
- Hipokrates, bapak kedokteran. Hipokrates dapat menyebutkan sebab timbulnya penyakit dan cara mengobatinya, yang ditulis dalam buku berjudul Aphorismen dan Prognose. Sumbangannya yang terkenal adalah sumpah dokter yang berlaku sampai sekarang.
- Archimedes Archimedes menciptakan teori gravitasi dan teori benda mengapung.
- Thales Thales berpendapat : alam fisik terdiri dari satu bahan dasar yaitu air.
- Analisagoras berpendapat materi terdiri dari beraneka ragam zat renik
- Democritus : ahli atom
- Euclid : ahli ilmu ukur.
- Herodotus : Bapak sejarah yang pertama kali mengembangkan sejarah tertulis.
- Thucydides : Ahli sejarah yang menulis tentang perang Peloponesos.
Seni Lukis.
Sejarah seni
lukis di Yunani dimulai oleh kebiasaan melukis orang Kreta di Yunani. Kemajuan
orang-orang Kreta dalam bidang seni lukis sangat tinggi dari segi kehalusannya.
Istana-istana mereka dihiasi dengan lukisan-lukisan dinding (gambaran tentang
orang perempuan dan binatang- binatang dengan berlatar belakang pemandangan di
desa. Selain itu, juga terdapat lukisan-lukisan menggambarkan pembawa-pembawa
cawan, perempuan yang menari dan perlawanan berlaga lembu (bull leaping)).
Dengan itu dapat dikatakan di sini bahwa lukisan-lukisan orang Greek
menggambarkan peristiwa-peristiwa yang tragis dan dramatis. Lukisan dibuat di
atas kepingan kayu pada zaman Pericles. Pelukis Yunani yang terkenal ialah
Apollodorus.
Kaligrafi
Tulisan awal
masyarakat Minos di Greek merupakan tulisan bergambar hieroglyphic (2000-1650
SM) dan tulisan bergaris yang disebut Linear A ( tahun 1700 SM). Terdapat juga
jenis tulisan Linear B (tahun 1450 SM) yang ditulis di atas papan tanah liat
(contohnya, papan tanah liat dijumpai di Knossus, Kreta) dan di Mycenae, Pylos
dan Thebes. Dikatakan juga bahawa orang Yunani telah mengambil tulisan orang
Phoenicia yang telah diubah dengan menambah hurufhuruf vokal. Yunani tidak
pernah memiliki sistem pemerhntahan sentralisasi melainkan desentralisasi
karena tiap-tiap polis mengembangkan sistem pemerintahan masing - masing. Pada
uraian berikut ini akan dibahas sistem pemerintahan dari dua polis yang
terkemuka di Yunani yaitu Sparta dan Athena, yang masing- masing memiliki
konstitusi yang berbeda.
- Sparta
“Citizens” atau orang-orang Sparta yang
jumlahnya antara 5-10% dari seluruh penduduk. Mereka terdiri dari para penguasa
dan tentara. Kaum Helot : merupakan sebagian besar dari penduduk yang bekerja
sebagai petani, buruh tani dan pelayan dari orang-orang Sparta. Peiroikoi yaitu
yang tinggal di pinggiran kota, hidup sebagai petani, pedagang dan bekerja di
pertambangan. Sistem pemerintahan Sparta bersifat militeristis, dengan
mengutamakan latihan kemiliteran dan disiplin yang keras bagi masyarakat.
Pemerintahan Sparta dijalankan oleh 2 orang raja yang absolut dan turun
temurun. Selain Raja, ada jabatan ephor selaku penasehat yang berjumlah 5
orang. Lembaga yang lain beranggotakan hanya 28 orang yang berusia 60 tahun
atau lebih, disebut Gereousia. Gereousia memiliki hak veto terhadap
undang-undang yang diajukan oleh DPR. Anggota DPR adalah semua laki-laki warga
kota Sparta yang berusia 30 tahun atau lebih, mereka bersidang setiap bulan
purnama. Dapat dikatakan Sparta merupakan dunia laki-laki. Laki-laki berperan
sebagai tentara, pembuat hukum dan peraturan. Kegiatan wanita terbatas sebagai
isteri, ibu dan pengatur rumah tangga.
- Athena
Kehidupan di Athena berbeda dengan di
Sparta. Jika warga Sparta mempunyai kewajiban untuk tugas-tugas pemerintahan
dan pertahanan negara maka warga Athena dalam suasana demokrasi memiliki
kemerdekaan berpikir, berpendapat serta maju dalam bidang politik, ekonomi,
seni batik, seni pahat, seni bangunan maupun seni sastra. Athena mengalami
evolusi pemerintahan yang sempurna. Semula golongan aristokrat (bangsawan)
mengesyahkan kekuasaan oligarkhi (pemerintahan di tangan sekelompok orang).
Kemudian beralih ke sistem pemerintahan tirany (pemegang kekuasaan di tangan
satu orang yang berkuasa penuh) kemudian berubah lagi menjadi sistem demokrasi.
Sistem pemerintahan di Athena mengenal beberapa lembaga antara lain :
a)
Archon yaitu
pelaksana pemerintahan berjumlah 9 orang.
b)
Areopagos yaitu dewan yang mengawasi
pelaksanaan pemerintahan Archon, sekaligus merangkap sebagai mahkamah agung.
Anggotanya adalah mantan para archon.
c)
Boule semacam DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
yang memiliki tugas : menetapkan archon meminta pertanggungjawaban archon
menghukum archon.
d)
Dalam bidang
pertahanan dan keamanan dipegang oleh 10 orang ahli siasat perang yang
menguasai angkatan darat dan angkatan laut.
Untuk menjaga kehidupan yang demokratis maka ada
kebiasaan untuk mengasingkan atau mengucilkan seorang penguasa yang pada suatu
tahap dalam pemerintahannya telah dicurigai berusaha menjadi penguasa mutlak
yang dapat membahayakan negara. Tindakan pengucilan itu disebut ostrakisme. Istilah ostrakisme
berasal dari kata ostrakon yaitu pecahan pot dari tanah liat. Gambar Ostakron di
Yunani. Pecahan bagian atas memuat nama Perikles, bagian tengah nama Cimon, dan
bagian bawah Aristides. Setiap penduduk dapat menuliskan nama tokoh yang
dianggap berbahaya pada Ostrakon. Jika terdapat nama seseorang dalam jumlah
tertentu tertulis dalam Ostrakon, maka ia akan diasingkan. Hasil penggalian di
Athena pernah ditemukan tidak kurang dari 1000 Ostrakon yang tertulis antara
lain nama Perikles. Ostrakon bermanfaat mengingatkan kita untuk selalu menjaga
keseimbangan antara ambisi pribadi dengan kepentingan negara. Dapat disimpulkan
bahwa sistem pemerintahan Sparta didominasi oleh kaum militer, sedangkan Athena
didominasi oleh golongan sipil dengan mengembangkan sistem demokrasi. Kedua
sistem pemerintahan tersebut berkembang dan diterapkan oleh negara-negara
modern sekarang.
Sistem
Kepercayaan Yunani
Walaupun ada
berbagai mitologi di seluruh dunia kata mitologi berasal dari Yunani yang
terdiri dari 2 kata : Muthos yang dalam bahasa Yunani berarti sebuah seni
bahasa yang menjadi ritual. Logos yang berarti sebuah kata, sabda, firman,
cerita atau argumen yang meyakinkan. Beberapa sumber yang dipakai sebagai
rujukan mitologi Yunani antara lain adalah karya-karya Homerus dan Hesiodus.
Harus diakui bahwa agama dalam karya Homerus sebetulnya tidak terlalu religius.
Dewa-dewinya sepenuhnya berciri manusia, dan berbeda dengan manusia hanya
karena mereka baka dan memiliki kekuatan melebihi manusia. Masyarakat Yunani
memuja banyak dewa atau Polytheisme. Berbeda dengan sikap orang Timur terhadap
Dewa yang dipandang sebagai pribadi yang disembah karena takut. Dewa-dewa bagi
orang timur merupakan roh atau digambarkan sebagai penguasa alam dan ada yang
berwujud binatang, sedangkan masyarakat Yunani menggambarkan dewa-dewa yang
disembahnya bertubuh dan berperilaku seperti manusia bahkan orang Athena
sendiri menyatakan diri mereka sebagai keturunan ion yaitu anak dewa Apollo.
Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan
tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai
karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar
untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari 1 seperti Demeter. Dewa-dewi ini
terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia
menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak- anak inilah yang
diambil dari Sejarah Filsafat Barat, karangan Bertrand Russel, Bab I,
terjemahan Sigit Djatmiko et al., Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002, hlm. 3-30.
kemudian dikenal sebagai hero (pahlawan), yaitu manusia setengah dewa yang
sakti namun dapat mati. Salah seorang hero yang terkenal adalah Hercules.
Pembagian dalam
Mitologi Yunani Mitologi Yunani dibagi-bagi ke dalam beberapa kategori, yaitu :
a. Dewa-Dewi Dasar
Terdiri dari
: Chaos, Gaia, Aether, Uranus, Eros, Erebus, Nyx, Hemera, Ophion, dan Tartarus.
b. Para Titan
Titan dalam
mitologi Yunani adalah 12 penguasa Bumi sebelum para Olympian. Pemimpin mereka
bernama Cronus yang nantinya akan digulingkan oleh Zeus. Ke-12 Titan adalah
anak dari Ouranus/Uranus dewa langit atau surga dan Gaia dewi Bumi. Titan
nantinya akan mengalami perang besar dengan para Olympian yang disebut
Titanomachy. Mayoritas Titan akan terlibat dengan perang ini. Dalam perang ini
Titan mengalami kekalahan dan yang pada waktu perang ikut bertempur bersama
Cronus dibuang ke Tartarus. Para Titan terdiri dari Cronos dan Rhea, Oceanus
dan Tethys, Hyperion dan Theia, Coeus & Phoebe, Mnemosyne, Themis, Crius,
Iapetus, Atlas, Prometheus, Epimetheus, dan Menoetius.
c. Dewa Olympus
12 Dewa
Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon dalam Mitologi Yunani adalah
dewa dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Ada sekitar 17
dewa dewi yang dianggap 12 Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua
belas dalam satu daftar. Setiap dewa-dewi dalam Mitologi Yunani memiliki
setidaknya satu unsur yang dikuasai dan dilindunginya. Unsur itu masing-masing
adalah :
1. Zeus
Zeus adalah
nama seorang dewa Yunani kuno. Dewa ini juga dikenal di Roma kuno dan India
kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sansekerta
disebut Dyaus-pita. Dalam mitologi, Zeus adalah Dewa Pemimpin yang bertahta di
Olympus. Ia menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi Dewi Penikahan.
Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua
saudaranya, Poseidon yang menjadi Dewa Penguasa Lautan, dan Hades yang menjadi
Dewa Penguasa Alam Kematian. Zeus adalah pemimpin para dewa, penguasa Olimpus,
dewa iklim dan cuaca.
2. Hera
Hera dikenal
sebagai istri dan saudara perempuan dari Zeus. Hera adalah dewi pelindung
pernikahan, pengorbanan dan kesetiaan. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh
keagungan dan penuh hikmat. Sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos
(mahkota berbentuk silinder tinggi), yang hanya dikenakan oleh beberapa
dewi-dewi besar. Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares, Hebe (dewi kaum
muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithyia (dewi kelahiran). Karena Hera
cemburu dengan Zeus yang melahirkan anak dengan Athena, maka Hera juga
melahirkan anak dengan Hephaestus. Sedangkan versi lain mengatakan bahwa
Hephaestus adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa
jijik dengan Hephaestus yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olympus.
Sebagai pembalasan dendam, Hephaestus mengutuk Hera, dan baru melepaskan
kutukannya itu, ketika ia telah menikahi Afrodit (bahasa Inggris: Aphrodite).
3. Poseidon
Poseidon
adalah saudara Zeus. Zeus membagi dunia menjadi beberapa bagian, dan
menyerahkan bagian itu pada saudara-saudaranya. Poseidon mendapat bagian untuk
menguasai dunia lautan.

4. Ares
Ares adalah
dewa perang dan pembantaian. Ares merupakan dewa perang dalam mitologi Yunani.
Dalam mitologi Romawi ia dikenal dengan nama dewa Mars. Ia memiliki 2 pengawal
yaitu Phobos dan Deimos. Nama Mars menjadi salah satu planet yang dekat bumi
dan memiliki 2 bulan, yang dinamai sesuai nama pengawalnya: Phobos dan Deimos.
Nama bulan Maret merupakan persembahan baginya.
5. Hermes
Hermes
adalah dewa penunjuk jalan, pelindung para petualang,penggembala dan
penghiburan. Ia juga utusan dewa Zeus. Hermes adalah salah satu dewa dalam
mitologi Yunani, yang dianggap sebagai dewa keberuntungan, dewa pelindung bagi
kaum pedagang, dan juga dewa pengirim berita. Dalam mitologi Romawi, ia disebut
juga sebagai Mercurius. Ciri fisiknya adalah tubuh yang mungil yang selalu
mengenakan topi bersayap dan juga sandal bersayap. Ia sangat cepat dalam
berkata-kata dan juga berlari.
6. Hefestus
Hefestus
adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi dan pengrajin senjata. Hefestus
(Yunani: Ἡθαιζηος Hêphaistos), dikenal dengan nama Vulkan di mitologi Romawi. Ia
adalah putra pertama dewa Zeus dengan dewi Hera. Ia adalah dewa api, tukang
kayu, penempa besi dan pengrajin senjata. Hefestus dalam mitologi Yunani
digambarkan sebagai anak yang buruk rupa dan pincang, sehingga diceritakan
bahwa ia dibuang oleh Hera pada saat ia lahir. Hefestus membalas perbuatan Hera
dengan membuatkannya singasana emas gaib dengan rantai yang tidak kasat mata
yang, saat Hera duduk di atasnya, langsung menjeratnya. Tidak ada satu dewapun
yang sanggup mematahkan rantai itu. Dewa yang lain memohon pada Hefestus untuk
kembali ke Olimpus dan melepaskannya, tetapi dia tetap menolak. Dionysus
akhirnya berhasil membuatnya mabuk dan membujuk ia kembali ke Olimpus. Di sana
ia berdamai dengan ibunya. Atas kesediaannya, ia dinikahkan dengan Aphrodite,
dewi cinta.
7. Aphrodite
Aphrodite
adalah dewi cinta, seks dan keindahan fisik. Aphrodite adalah Dewi Cinta dan
Kecantikan dalam mitologi Yunani. Ia dilahirkan dari buih di laut yang berasal
dari sperma Zeus. Aphrodite menikah dengan Hefestus dan memiliki seorang putra,
Eros yang menjadi Dewa Asmara. Aphrodite juga diceritakan berselingkuh dengan
Ares, Dewa Perang.
8. Athena
Athena
adalah dewi kebijaksanaan, perang, keindahan jiwa, seni dan pendidikan. Dalam
peradaban Romawi, Athena dikenal sebagai Minerva, yang ditemani oleh seekor
burung hantu kecil, memakai sebuah tameng dada bernama Aegis yang diberikan
kepadanya oleh ayahnya dan ditemani oleh dewi kemenangan, Nike. Athena juga dikenal
sebagai dewi yang mengajari para pahlawan. Athena adalah seorang dewi perang
bersenjata dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil, selalu sebagai
seorang dara / perawan (parthenos). Kuil Parthenon di kota Athena, Yunani
adalah kuilnya yang paling terkenal. Ia tidak memiliki suami atau kekasih,
meski sekali peristiwa Hephaestus mencoba menggodanya namun gagal. Athena
adalah adik dari Ares sang dewa perang. Athena terkenal akan belas kasihannya
pada manusia saat para dewa yang sewenang-wenang berkuasa. Dia pernah membunuh
Medusa dan meletakkan kepalanya pada sebuah perisai yang dinamakan
"Perisai Aegis" sebuah perisai yang menurut mitos sangat kuat.
9. Apollo
Apollo
adalah dewa cahaya, musik, tarian, obat-obatan dan pelindung para pepanah.
10. Artemis
Artemis
adalah dewi pelindung hewan, perburuan, kesuburan dan kesucian. Artemis
merupakan dewi bulan dan juga dewi perburuan, ia selalu membawa panah
kesayangannya di punggungnya. Artemis merupakan salah satu anak dari Zeus dan
Leto dan memiliki saudara kembarnya yaitu Apollo
11. Demeter
Demeter
adalah dewi bunga,tumbuh-tumbuhan,makanan, argraris dan pelindung bahtera
perkawinan. Demeter dalam mitologi Yunani merupakan sebutan untuk dewi
kesuburan. Konon, Demeter merupakan putri dari Kronos dan Rhea yang sewaktu
bayi sempat ditelan bulat-bulat oleh Kronos karena sifat paranoid ayahnya.
Keunikan dari Demeter adalah kecintaannya dalam mengajari manusia bercocok
tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi
bercocok tanam.
Di rambut
Demeter terdapat jalinan dari bulir-bulir padi yang menunjukkan identitasnya
sebagai dewi kesuburan. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama
"Ceres". Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari
sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi
roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiran
padi. Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok
dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai
dewi kesuburan
12. Hestia
Hestia
adalah dewi pelindung rumah, keluarga dan perapian.
13. Hades
Mengenai
keberadaan dewa Hades dalam daftar 12 dewa-dewi Olimpus, hal ini masih menjadi
pro-kontra. Ada yang menempatkan Hades sebagai 12 Dewa- Dewi Olimpus, namun ada
pula yang tidak. Hades adalah dewa
kematian atau dewa neraka dalam Mitologi Yunani. Hades juga dikenal dengan nama
Pluto dalam Mitologi Romawi. Karakter Hades sering digambarkan bersama anjing
berkepala tiga bernama Cerberus di dunia bawah tanah (neraka).
d. Dewa-Dewi Lain
Ada beberapa
dewa-dewi yang tidak termasuk dalam 3 golongan di atas, yaitu Dionysus, Helios,
Eos, Hebe, Pan, Persephone, dan Selene. Ki-ka : Dewi Hebe, Dewa Dionysus, Dewa
Helios, Dewa Pan.
e. Olimpiade Yunani
Untuk
menghormati dewa Zeus, sejak tahun 776 SM diselenggarakan pesta olah raga
selama 5 hari di gunung Olymphus disebut Olympiade. Kegiatan ini diikuti oleh
seluruh polis baik di dataran Yunani maupun daerah-daerah koloninya. Cabang olah
raga yang dipertandingkan meliputi: lari. loncat, lempar lembing, lempar
peluru, lempar cakram, gulat, pacuan kuda dan lomba kereta kuda. Pada malam
hari diadakan pertunjukan sandiwara/seni maupun digelar pasar malam. Para atlit
yang semuanya laki-laki bertanding secara sportif. Atlit yang menjadi juara
mendapat hadiah dan penghormatan biasanya berupa mahkota, dedaunan, misalnya
daun zaitun di Olymphia, daun Salam di kota Delfi dan daun Peterseli di kota
Argolis. Selain itu para pemenang juga memperoleh berbagai hadiah misalnya 100
buyung minyak zaitun, sekantung di kota kediamannya. Salah satu pelempar cakram
yang terkenal di zaman Yunani Kuno adalah Discobolus. Olympiade bermanfaat
sebagai alat pemersatu bagi bangsa Yunani. Karena pada saat Olympiade yang 4
tahun sekali berlangsung setiap polis harus menjaga perdamaian dan menghentikan
peperangan. Selain pemujaan terhadap dewa Zeus dan keluarganya, di setiap
negara kota (polis) juga mempunyai dewanya masing-masing. Pemujaan dewa-dewa
lokal ini menjadi faktor pemisah masyarakat Yunani. Karena fungsinya sangat
penting, yaitu sebagai sarana pemersatu maka pesta Olympiade dijadikan pesta
olah raga dunia.
Masa Akhir
Kejayaan Yunani
Masa akhir
kejayaan Yunani diawali dengan peristiwa sebagai berikut
·
1.Perang
Peloponesos (431-404 SM)
Perang
Peloponesos disebabkan karena polis Athena yang memimpin persekutuan
polis-polis di jazirah Attica (disebut Liga Delos) memiliki pengaruh yang
terlalu kuat baik di bidang politik dan ekonomi Yunani sehingga banyak polis yang
khawatir menjadi sasaran ekspansi dan dikuasai Athena. Keadaan ini menyebabkan
Sparta sebagai pemimpin Liga Peloponesos bangkit memimpin polis-polis lain
menghadapi Athena. Athena tangguh dengan angkatan lautnya sedangkan Sparta kuat
angkatan daratnya. Perang mulai meletus tahun 431 SM. Sparta menebangi pohon
zaitun dan menghancurkan tanaman yang lain untuk melumpuhkan ekonomi Athena.
Bencana lain yang dialami Athena adalah munculnya wabah penyakit akibat
buruknya sanitasi sehingga menyebabkan kematian seperempat jumlah penduduk
Athena termasuk Perikles tahun 429 SM. Kematian Perikles turut menyebabkan
lemahnya kepemimpinan Athena. Pada tahun 404 SM, Sparta dapat mengalahkan
Athena karena bantuan Persia. Perang saudara tersebut dikisahkan oleh sejarawan
Thucydides. Perang Peloponesos tersebut mengakibatkan rapuhnya pertahanan
Yunani untuk menghadapi ancaman dari luar berupa penaklukan oleh Raja
Macedonia, Philipus.
·
2.Yunani
dikuasai oleh Aleksander Agung dari Macedonia
Perang
Peloponesos mengakibatkan Yunani terpecah-pecah dan semakin lemah. Dengan mudah
pada tahun 338 SM raja Philipus dari Macedonia dapat menaklukkan Yunani.
Philipus terbunuh dan digantikan oleh puteranya bernama Alexander Agung yang
memerintah pada tahun 336-323 SM. Alexander Agung menjadi raja pada usia 20
tahun. Ia adalah murid Aristoteles. Cita-citanya adalah menguasai kerajaan
dunia pada waktu itu yang meliputi Eropa (Yunani), Afrika (Mesir) dan Asia
(Mesopotamia dan Persia). Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Alexander Agung
memimpin pasukannya melakukan berbagai penaklukan. Di setiap daerah yang
diduduki raja menganjurkan prajuritnya menikahi puteri setempat. Alexander
Agung menikahi Roxana, puteri raja Darius III dari Persia, juga puteri Persia
yang lain bernama Stateira. Di wilayah kekuasaannya raja memadukan budaya
setempat dengan budaya Yunani sehingga lahirlah budaya baru disebut hellenisme.
Alexander Agung juga membangun kota-kota di wilayah kekuasaannya yang semuanya
diberi nama Alexandria dan didirikan pula perpustakaan di tiap kota tersebut.
Salah satu kota Alexandria masih terdapat di Mesir hingga sekarang. Pada tahun
325 SM Iskandar Agung meninggal dunia.
BAB III – PENUTUP
A.KESIMPULAN
Yunani adalah negara yang banyak memberikan sumbangan
besar bagi kemajuan manusia dewasa ini. Sumbangan Yunani yang besar itu
terwujud dalam berbagai bidang, mulai dari bidang pengetahuan, kesenian,
arsitektur, sistem pemerintahan, sampai pada bidang agama. Dari bidang
pengetahuan, Yunani telah melahirkan sejumlah besar tokoh ilmu pengetahuan
seperti Pythagoras, Hipocrates, Euclid, Archimedes, Thales, Analisagoras,
Democritus, Heroditus, dan Thucydides. Mereka adalah tokoh-tokoh zaman dahulu
yang sangat berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan di berbagai bidang dewasa
ini. Sementara dari bidang pemerintahan, Yunani menyumbangkan berbagai
pemikiran dengan keberadaan polis-nya, sistem oligarkhi, tirani, sampai yang
paling penting : demokrasi.
Selain dari bidang pengetahuan dan sistem
pemerintahannya, hal yang paling terkenal dari kebudayaan Yunani adalah
peninggalan budayanya. Peninggalan budaya Yunani salah satunya adalah bidang
sastra yang meliputi hasil karya tulis dan teater/drama Yunani. Salah satu
hasil kesusasteraan Yunani yang terkenal adalah kitab Illiad dan Oddyseia
karangan Homerus. Namun dari semua hasil kebudayaannya, peninggalan budaya
Yunani yang paling menonjol adalah seni bangunan (arsitektur) dan seni
pahatnya. Begitu banyak patung dewa-dewi yang masih dapat kita lihat di jaman
sekarang, patung-patung itu telah menampakkan bentuk dan mimik yang mirip
dengan manusia. Ini merupakan hal yang jelas membedakan seni patung Yunani
dengan seni patung negara lain. Begitu juga dengan seni bangunannya. Berbagai
kuil pemujaan indah, seperti Parthenon dan Erechteum, masih dapat kita saksikan
kini. Satu hal dari peradaban Yunani yang paling menonjol adalah kepercayaannya
tehadap dewa-dewa, yang sampai sekarang masih merupakan dasar dari semua agama
yang ada di dunia. Dewa-dewa Yunani hingga kini masih dapat kita saksikan
perwujudan dan cerita-ceritanya melalui cerita dan patung- patungnya. Yunani
juga terkenal dengan para filsuf / pemikirnya, beberapa di antaranya yang
terkenal adalah Aristoteles, Socrates, dan Plato. Peradaban Yunani, yang
merupakan salah satu peradaban pertama di dunia, telah menjadi dasar dari
segala peradaban di dunia. Oleh karena itu, kiranya pantaslah bila Peradaban
Yunani disebut sebagai Peradaban Tertinggi di Masa Lalu.
DAFTAR PUSTAKA
Hall Jonathan M. (2007). A history of the archaic Greek world, ca. 1200-479 BCE.
Wiley-Blackwell. ISBN 9780631226673
Sealey Raphael (1976). A history of the Greek city states, ca. 700-338 B.C.. University
of California Press. hlm. 10–11. ISBN 9780631226673.
Holland T. Persian Fire p131-138. ISBN
978-0-349-11717-1
Typhoid
Fever Behind Fall of Athens. LiveScience. January 23, 2006.